TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan motor dunia Grand Prix (MotoGP) sudah berlangsung hampir 73 tahun. Sejak pertama kali digelar pada 1949, ajang balap motor yang bakal digelar di Sirkuit Mandalika, Indonesia, pada 18-20 Maret 2022 tersebut telah mengalami banyak perubahan. 


Dilansir dari laman resmi MotoGP, cikal bakal diadakannya kejuaraan dunia balap motor sebenarnya telah dimulai pada akhir dekade 1930-an, yakni sebelum Perang Dunia II. Tetapi, berbagai kompetisi yang dihelat, salah satunya pada 1938, hanya mencakup daerah Eropa saja dan terdiri dari delapan seri. 


Setelah Perang Dunia II, Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) secara resmi mengubah format kejuaraan balap motor Eropa menjadi kejuaraan motor dunia Grand Prix (MotoGP) pada Juni 1949. Pada masa itu, kompetisi dibagi dalam banyak kelas berdasarkan ukuran kubikasi kapasitas mesin, yakni mulai dari 50cc, 80cc, 125cc, 250cc, 350cc, hingga 500cc. 


Pada penyelenggaraan MotoGP pada era 1950-an, banyak didominasi oleh pembalap-pembalap berkebangsaan Inggris. Pabrikan motor yang paling populer saat itu, di antaranya Norton, AJS, dan Velocette yang memenangkan kelas 500cc dan 350cc. Sementara pabrikan sepeda motor Italia menjuarai kelas-kelas kompetisi MotoGP dengan kapasitas mesin yang lebih kecil. 


Melansir dari Honda Racing Corporation, tim Jepang besutan Kiyoshi Kawashima memulai debut bersama MotoGP di kelas ringan 125cc. Pada tahun berikutnya, pabrikan Honda mulai memasuki semua kelas balapan. Tahun 1961, pada perhelatan MotoGP di Spanyol, pembalap Tom Phillis membawa Honda 125cc-nya menempati podium pertama. Lalu, disusul oleh


Kunimitsu Takahashi yang menjadi pembalap Jepang pertama yang memenangkan ajang GP Dunia, dengan Honda 250cc-nya. 


Pada tahun 1970-an, motor dengan tipe mesin dua tak mendominasi dan menyingkirkan mesin empat tak. Beberapa motor pun telah memakai mesin tiga silinder, seperti M. V. Agusta yang memakai motor tiga silinder. Hal tersebut sukses membawanya menjadi juara dunia balap pada 1966 hingga 1773. Pemilihan jenis mesin ini sendiri dilatarbelakangi atas alasan adanya bobot yang lebih ringan sehingga kualifikasinya di lintasan balap menjadi lebih baik. 


Memasuki era 2000-an adalah masa transisi di mana kejuaraan dunia balap motor telah mengalami banyak perubahan dalam regulasi maupun klasifikasi kendaraan yang dipertandingkan. Hal itu dimaksudkan untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Sedangkan untuk pengelolaannya, MotoGP telah dikelola oleh pemilik hak komersial Dorna Sports di bawah pengawasan dari FIM sejak 1992.